Minggu, 21 Juni 2015

To Call or to Recall? That’s the Research Question

JUAN PABLO CARRASCAL, Universitat Pompeu Fabra
RODRIGO DE OLIVEIRA and MAURO CHERUBINI, Telefonica Research
DOI : http://dx.doi.org/10.1145/2656211

Abstract
We present findings of a study with 62 subjects who had 796 of their outgoing mobile phone calls recorded and transcribed for their later annotation—by highlighting important information shared during calls. We found that patterns in these calls (numbers, names, interrogative adverbs), as well as some contextual parameters, are better indicators of annotation needs than the callers’ profile or call quality. Callers highlight information in both parties’ turns (caller and callee) more often than highlighting solely information provided by the callee, which is mostly due to annotating questions with contextual information for the highlights in the callee’s turns. We discuss how this behavior changes according to call purpose. Finally, we found that annotation needs change over time: whereas some annotations might not be considered relevant after weeks, others originally considered irrelevant might become important archival notes. We present implications of these findings for the design of mobile phone annotation tools.

Categories and Subject Descriptors: H.5.2 [Information Interfaces and Presentation]: User Interfaces
General Terms: Human Factors, Experimentation, Design, Measurement
Additional Key Words and Phrases: Phone call, annotation, context, mobile information, temporal influence

Pengkaji: Febriyanto Nugroho

Pendahuluan
            Ponsel adalah salah satu perangkat elektronik pribadi paling luas yang pernah dibuat. Dengan jumlah pengguna seluler yang mendekati 7 miliar [Bank Dunia 2013], perangkat ini digunakan untuk berbagai keperluan, seperti tetap berhubungan dengan teman-teman, melakukan bisnis, atau bahkan untuk situasi darurat. Selain itu, membuat panggilan telepon selular menjadi bagian dari keseharian kehidupan masyarakat dalam beberapa dekade terakhir. Banyak informasi dipertukarkan melalui panggilan telepon. Sedangkan bagian yang konsisten dari informasi ini bisa menjadi fana sebagai penunjang kebutuhan sosial kita, bagian lain mungkin perlu diingat sebagai fungsional untuk kehidupan kita. Sebagai contoh, kita mungkin membuat panggilan telepon untuk mengkonfirmasi apakah lawan bicara kita merasa lebih baik, untuk menanyakan tentang harga belanjaan dan perjalanan kembali ke rumah, untuk membahas topik tertentu dengan rekan kerja, atau untuk menentukan waktu yang tepat dan tempat untuk bertemu teman selama akhir pekan.

Strategi Pencatatan Setiap Data
         Tindakan  mencatat merupakan kegiatan yang sering orang lakukan untuk merekam informasi dari sumber lain untuk digunakan nanti. Geyer et al. [2005] menyatakan bahwa "catatan pribadi berfungsi sebagai bantuan memori bagi individu untuk mengingat fakta-fakta penting, tindakan, ide, dan keputusan tetapi tidak berguna untuk orang lain selain penulis.
             
Metode
            Penulis mengerahkan studi pengguna yang terdiri dari dua fase. Tahap pertama (P1), yang berlangsung selama 64 hari, memungkinkan kita untuk mengumpulkan sampel besar panggilan telepon selular menyorot informasi penting di dalamnya, jika ada  dan parameter kontekstual pada saat panggilan. Tahap kedua (P2) didasarkan pada kuesioner yang menghasilkan putaran kedua yang menyoroti/memfokuskan pada subset dari panggilan yang sama, memungkinkan kita untuk memahami dampak dari waktu pada perilaku peserta yang diuji.

Menyiapkan Peserta dan Prosedur Untuk Penelitian
            Dibutuhkan peserta untuk pengujian sebanyak 62 subjek (20 perempuan) berpartisipasi aktif dalam studi pengguna dengan menjawab kuesioner yang dipakai sebelum dan memberikan kontribusi setidaknya satu panggilan telepon selular. Prosedurnya yaitu meminta peserta untuk menginstal aplikasi VoIP tertentu di smartphone mereka untuk memungkinkan perekaman dan transkripsi panggilan mereka untuk analisis nanti. Aplikasi ini tersedia untuk Android dan iPhone platform saja. Kandidat yang dimiliki ponsel dengan salah satu dari platform ini diundang melalui email untuk menjadi bagian dari studi dan diminta untuk menjawab kuesioner yang dipakai sebelum online.

Diskusi dan Ulasan
           Penelitian yang dilakukan penulis yaitu untuk melihat kebiasaan pengguna telepon selular dalam hal ini melakukan panggilan informasi apa saja yang biasanya di bicarakan oleh penelpon dan penerimanya. Dalam hal ini penulis menggunakan 2 tahap untuk melakukan penelitiannya, tahap pertama (P1) mengumpulkan sampel langsung melalui panggilan telepon selular pengguna yang diuji untuk mendapatkan informasi penting di dalamnya, jika ada  dan parameter kontekstual pada saat panggilan. Tahap kedua (P2) menggunakan kuisioner yang berisi pertanyaan seputar panggilan telpon, peserta disajikan serangkaian pertanyaan kontekstual terkait dengan setiap panggilan telepon: (1) hubungan dengan penerima panggilan telpon, (2) berbicara dengan siapa penelepon pada saat panggilan, (3) lokasi pemanggil pada saat sebut, (4) tujuan panggilan, (5) tingkat pentingnya panggilan, (6) tingkat pentingnya catatan, dan (7) pertanyaan umum tentang suara dan kualitas transkripsi.

Kesimpulan
          Tujuan dari penelitian ini yaitu penulis ingin mengetahui interaksi yang dilakukan antara penelpon dan penerima telpon dengan melihat percakapan yang dilakukan kemudian dicatat dan menandai kata-kata atau percakapan yang menurut penulis sangat penting dan sangat sering dilakukan oleh subjek lain dalam melakukan panggilan. Kuisioner diberikan untuk memberikan data lebih lengkap seputar panggilan yang sudah dilakukan yang kemudian data tersebut dikumpulkan untuk mengetahui subjek yang diuji melakukan panggilan saat kebutuhan penting saja atau hanya sekedar melakukan panggilan yang sifatnya tidak begitu penting.

9 komentar:

  1. kajian ini mungkin membantu bagi para pekerja di bidang penegakan hukum karena dilakukan nya pencatatan apakah percakapan penting atau tidak...

    BalasHapus
  2. Kajian yang bagus, Mungkin akan sangat berguna bagi beberapa pihak dalam tracking percakapan, seperti badan intelegence. Tetapi jika data percakapan dari seseorang disalah gunakan akan merugikan salah satu pihak.

    BalasHapus
  3. penelitian ini keren banget, bisa bantu banyak pihak.. tapi bingung juga ya kalau bisa di akses semua orang ttg infomasi yang kita lakukan di telpon :) keren (y)

    BalasHapus
  4. teknologi ini sangat bermanfaat deh buat jaman sekarang. buat masalah korupsi juga bisa diselesaikan juga dengan teknologi ini. dengan menginstall aplikasi ini di setiap handphone anggota dpr secara diam diam jadi saat mereka melakukan transaksi pihak kepolisian bisa tau ehehe :D

    BalasHapus
  5. penelitiannya keren cuma kalo hanya sebatas mengecek saja biasanya digunakan untuk sesama orang dekat, kalau bisa dikembangkan lagi penelitiannya benar komentar-komentar diatas bisa digunakan oleh pihak penegak hukum untuk mencari bukti dari percakapan telephon gengam loh~

    BalasHapus
  6. Teknologi yg bagus jika digunakan sesuai fungsinya. Hati2 juga klo digunakan untuk hal yang negatif, seperti penyadapaan yg telah terjadi di negara kita kemaren.

    BalasHapus
  7. Sebuah pendekatan teknologi yang sangat bagus jika diterapkan sebagai keamanan dan spionisme, nice post!

    BalasHapus
  8. iya benar sekali, sepertinya studi ini sangat membantu untuk para penegak hukum di indonesia. nice post gan

    BalasHapus
  9. Penelitian yang menarik dan membantu, semoga kedepannya dapat bermanfaat khususnya dari segi interaksi yang ada dan tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab

    BalasHapus